Rabu, 30 Agustus 2017

Manhaj dakwah Ahlussunnah wal Jama'ah



MANHAJ DAKWAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH

Allah Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Katakanlah: ‘Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Mahasuci Allah, dan aku tidak ada termasuk orang-orang yang musyrik.” [Yusuf: 108]

Jadi, yang dikatakan dakwah adalah mengajak manusia kepada Rukun Islam, Rukun Iman, dan melaksanakan syari’at Islam, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, mengajak manusia untuk mentauhidkan Allah, melarang dari berbuat syirik, mengajak umat untuk ittiba’ (meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan melarang dari berbuat bid’ah. Mengajak manusia ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan di akhirat dengan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Sahabat Radhiyallahu anhum.

Dakwah di jalan Allah merupakan sebesar-besar ketaatan kepada Allah. Dan perkataan yang paling baik adalah mengajak manusia ke jalan Allah dan beramal shalih.

Kita faham bahwasanya mengikuti ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berkaitan dengan syari’at dan aturannya yang detail dalam peribadatan serta perinciannya adalah wajib, tetapi kenapa kita tidak memahami ketetapan Allah Azza wa Jalla dan aturan-Nya yang detail dalam masalah dakwah? Padahal para Nabi semuanya meniti jalan yang satu. Kita tidak boleh berpaling dari manhaj dakwah yang di-contohkan oleh para Nabi dan tidak boleh menyelisihinya. Sebab, apabila menyalahi menhaj dakwah para Nabi Alahissallam, akibatnya sangat fatal. Para da’i wajib menggunakan kembali akal mereka dan mengubah sikap mereka.

diringkas dari:
Penulis : Ustadz Yazid Bin Abdul Qadir Jawas


Salam dakwah
| Agustus 30, 2017 |

Hari Arafah hari pembebasan dari api Neraka



HARI PEMBEBASAN

Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

"Tidak ada satu hari pun dimana jumlah hamba yang ALLAH bebaskan dari api neraka lebih banyak dari hari 'Arafah..."
(HR. Muslim)

Saudaraku,
Hari ini adalah hari pembebasan dengan kuota terbanyak.

Hadirkan harapan dan kecemasan pada hari ini!
Perbanyaklah berdoa dan berdzikir pada hari ini!
Kerjakan amal shalih semaksimal mungkin pada hari ini!

Semoga saya dan anda semua termasuk ke dalam hamba-hamba yang dibebaskan dari siksa api neraka.

 Muhammad Nuzul Dzikri

Telegram
@muhammadnuzuldzikri


The Rabbaanians
| Agustus 30, 2017 |

Adab-adab hari Idul Adha




 
Wanita haid tetap berangkat
.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk mengajak keluar gadis yang baru baligh, gadis-gadis pingitan, dan orang-orang haid untuk menghadiri shalat Idul Fitri dan Idul Adha…. Saya bertanya: Ya Rasulullah, ada yang tidak memiliki jilbab? Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hendaknya saudarinya meminjamkan jilbabnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
.
Tidak ada adzan dan iqamah
.
Dari Jabir bin samurah radliallahu ‘anhu, beliau mengatakan:
.
Saya shalat hari raya bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beberapa kali, tidak ada adzan dan qamat. (HR. Muslim).
.
Ibnu Abbas dan jabir bin Abdillah mengatakan: Tidak ada adzan ketika Idul Fitri dan tidak juga Idul Adha. (HR. Bukhari dan Muslim)
.
Catatan Shalat Sunnah sebelum dan sesudah shalat ied:
.
1. Dibolehkan untuk melaksanakan shalat sunah setelah tiba di rumah
.
Dari Abu Sa’id al-Khudri, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melaksanakan shalat sunah apapun sebelum shalat Id. Setelah pulang ke rumah, beliau shalat dua rakaat. (HR. Ibn Majah dan dishahihkan Al Albnai)
.
2. Orang yang shalat Id di masjid, tetap disyariatkan untuk melaksanakan shalat tahiyatul masjid, mengingat sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
.
Apabila kalian masuk masjid maka jangan duduk sampai shalat dua rakaat.” demikian penjelasan Syaikh Abdul Aziz bin Baz (Shalatul idain karya Sa’id al-Qohthoani)
.
Read more https://konsultasisyariah.com/14531-panduan-idul-adha.html

DakwahSunnah
| Agustus 30, 2017 |

Selasa, 29 Agustus 2017

Adakah puasa Tarwiyah?




DERAJAT HADITS PUASA HARI TARWIYAH

Oleh Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

Sudah terlalu sering saya ditanya tentang puasa pada hari tarwiyah (tanggal delapan Dzulhijjah) yang biasa diamalkan oleh umumnya kaum muslimin. Mereka berpuasa selama dua hari yaitu pada tanggal delapan dan sembilan Dzulhijjah (hari Arafah). Dan selalu pertanyaan itu saya jawab : Saya tidak tahu! Karena memang saya belum mendapatkan haditsnya yang mereka jadikan sandaran untuk berpuasa pada hari tarwiyah tersebut.

Alhamdulillah, pada hari ini (3 Agustus 1987) saya telah menemukan haditsnya yang lafadznya sebagai berikut:
صَوْمُ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ كَفَّارَةُ سَنَةٍ، وَصَوْمُ يَوْمِ عَرفَةَ كَفَّارَةُ سَنَتَيْن
ِ“Artinya : Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun”.
Diriwayatkan oleh Imam Dailami di kitabnya Musnad Firdaus (2/248) dari jalan :
1. Abu Syaikh dari :
2. Ali bin Ali Al-Himyari dari :
3. Kalbiy dari :
4. Abi Shaalih dari :
5. Ibnu Abbas marfu’ (yaitu sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Saya berkata : Hadits ini derajatnya maudlu’.

Sanad hadits ini mempunyai dua penyakit.
👉 Pertama.
Kalbiy (no. 3) yang namanya : Muhammad bin Saaib Al-Kalbiy. Dia ini seorang rawi pendusta. Dia pernah mengatakan kepada Sufyan Ats-Tsauri, “Apa-apa hadits yang engkau dengar dariku dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas, maka hadits ini dusta” (Sedangkan hadits di atas Kalbiy meriwayatkan dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas).Imam Hakim berkata : “Ia meriwayatkan dari Abi Shaalih hadits-hadits yang maudlu’ (palsu)”
Tentang Kalbiy ini dapatlah dibaca lebih lanjut di kitab-kitab Jarh Wat Ta’dil.
1. At-Taqrib 2/163 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar
2. Adl-Dlu’afaa 2/253, 254, 255, 256 oleh Imam Ibnu Hibban
3. Adl-Dlu’afaa wal Matruukin no. 467 oleh Imam Daruquthni
4. Al-Jarh Wat Ta’dil 7/721 oleh Imam Ibnu Abi Hatim]. Tahdzibut Tahdzib 9/5178 oleh Al-Hafizd Ibnu Hajar
👉 Kedua
Ali bin Ali Al-Himyari (no. 2) adalah seorang rawi yang majhul (tidak dikenal).

Kesimpulan 
1. Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) adalah hukumnya bid’ah. Karena hadits yang mereka jadikan sandaran adalah hadits palsu/maudlu’ yang sama sekali tidak boleh dibuat sebagai dalil.
Jangankan dijadikan dalil, bahkan membawakan hadits maudlu’ bukan dengan maksud menerangkan kepalsuannya kepada umat, adalah hukumnya haram dengan kesepakatan para ulama.
2. Puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) adalah hukumnya sunat sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bawah ini;
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ اَحْتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَالسَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِيْ بَعْدَهُ، وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ اَحتَسِبُ عَلَى اللّهِ اَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ
“Artinya : … Dan puasa pada hari Arafah –aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari ‘Asyura’ (tanggal 10 Muharram) –aku mengharap dari Allah menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu”.[Shahih riwayat Imam Muslim (3/168), Abu Dawud (no. 2425), Ahmad (5/297, 308, 311), Baihaqi (4/286) dan lain-lain]
Kata ulama : Dosa-dosa yang dihapuskan di sini adalah dosa-dosa yang kecil. Wallahu a’lam!

[Disalin dari buku Al-Masaa’il (Masalah-Masalah Agama) Jilid 2, Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qalam – Jakarta, Cetakan I, Th. 1423H/2002M]

sumber FB putri
| Agustus 29, 2017 |

Badai pasti berlalu



Badai Pasti Berlalu

Yakin dan percayalah bahwa kau pasti bisa menghadapinya dengan bantuan Ilahi, musibah yang datang telah disesuaikan dengan kadar dan volume keimanannya.

Yakinlah bahwa badai pasti berlalu, mentari akan terbit di ufuk timur untuk mengusir kegelapan malam. Dari sejak diciptakannya bumi sampai hari ini, dan sampai kiamat bangkit insyaAllah, semua badai pasti berlalu. Topan yang begitu dahsyatnya, yang pernah menenggelamkan bumi ini di masa Nabi Nuh Alaihissalam juga telah berlalu. Badai Katrina yang begitu menakutkan, dan telah memporak-porandakan Amerika Serikat juga berlalu. Tsunami Aceh yang menelan ratusan ribu korban jiwa juga berlalu. Jadi semua yang menimpamu akan berlalu.
Malam akan berganti siang. Air matamu akan kering menjadi. Senyuman yang menghias di bibir.

Namun kau harus menanti dan menanti, sambil menata hati dan mengikatnya dengan tali _rodja_ (pengharapan) dan _khauf_ (ketakutan) yang tak boleh berhenti serta membalut semua itu dengan cinta kepada Rabbi yang Maha Penyayang, untuk mendamaikan hari yang kadang ingin badai itu segera diakhiri.

Allah Jalla jalaluhu telah membuat suatu keputusan yang tidak akan pernah berubah, Dia berfirman:

...فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا...

"..Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,.." (QS: Al Insyirah: 5)

Dan pernyataan itu Allah tegaskan kembali, dengan mengulangi ayat tersebut:

...إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

"..sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS: Al Insyirah: 6)

Bacalah dan hayati kembali kedua ayat di atas. Sungguh jalan yang buntu akan tembus. Pintu yang tertutup akan terbuka. Mendung yang gelap akan tersingkap. Dan pasti secercah cahaya akan menyeruak dan menerangi. Itu adalah janji Sang Pencipta
Dan rahmat Allah Jalla Jalaluhu telah mengalahkan murka-Nya.

✍🏻 Ustadz DR. Syafiq Riza Bin Basalamah, MA حفظه الله


The Rabbaanians
| Agustus 29, 2017 |

Senin, 28 Agustus 2017

Nikmat adalah bentuk ujian dari ALlah (bukan hanya musibah)



NIKMAT ADALAH BENTUK UJIAN DARI ALLAH (BUKAN HANYA MUSIBAH)

Akhii Ukhtii

Masih ingatkah dengan kisa Nabi Sulaiman?
Seorang Nabi dan Raja yang sangat hebat & menakjubkan
Allah memberinya kerajaan yang tidak diberikan kepada siapapun sesudahnya
Ia memahami bahasa binatang
Bangsa jin tunduk bahkan menjadi bala tentaranya
Angin juga Allah tundukkan buatnya

Dan berbagai nikmat yang lainnya yang tak dapat dihitung lagi

Ketika ia mendengar ratu semut berbicara kepada rakyatnya, sebagaimana Allah ceritakan di dalam surah An Naml ayat 18, beliau tersenyum mendengarkan ucapannya dan langsung ingat kepada Allah Sang Pencipta YangMaha Kuasa, Yang telah memberinya nikmat tersebut seraya berdoa yang artinya,

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku & kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".

Nikmat Allah begitu Besar & tanpa pertolonganNya tidak mungkin ia dapat mensyukurinya.

Nabi Sulaiman tidak lupa daratan dengan kehebatannya, Ia sama sekali tidak congkak dan sombong, bahkan ia merendahkan dirinya depan Allah.

Dan ketika ia meminta agar singgasana ratu balgis dihadirkan ke istananya, sebelum matanya berkedip, singgasana itu telah hadir
Dari jarak yang sangat jauh, Ribuan kilometer antara Yaman-Yerusallem
Dia sadar, bahwa yang terjadi adalah karunia Allah
Dan nikmat itu adalah bentuk ujian dariNya
Tidak seperti sebagian yang memandang ujian hanya yang bentuknya musibah

Maka Nabi Sulaiman langsung berkata,

هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ ]

“Ini termasuk karunia Rabbku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya)." (An Naml: 40)

Maka bila kau memperoleh nikmat, kesuksesan atau apa saja, sehingga kau merasa hebat
Ketahuilah bahwa dirimu sedang dalam ujian
Berapa banyak yang tidak lulus ketika diuji dengan kenikmatan dunia
Karena dunia membuatmu jauh dan lupa dari sang Pemberi

Semoga engkau bukan salah satunya

👤 Ustadz DR. Syafiq bin Riza Basalamah hafidzahullah
🌐 salamdakwah.com


AlhikmahJKT
| Agustus 28, 2017 |

Adab menyembelih hewan Qurban



ADAB MENYEMBELIH HEWAN QURBAN

1. HARAM MENYEMBELIH UNTUK SELAIN ALLAH
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah” (HR. Muslim) 

2. HENDAKNYA SOHIBUL KURBAN YANG MENYEMBELIH
“Rasulullah menyembelih kedua (kambing tersebut) dengan tangannya” (HR. Bukhari & Muslim)

3. DENGAN PISAU TAJAM & WAKTU SINGKAT
“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan dalam segala hal. Jika kalian membunuh maka bunuhlah dengan ihsan, jika kalian menyembelih, sembelihlah dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya” (HR. Muslim)

4. MENJAUH DARI PENGLIHATAN HEWAN SAAT MENGASAH/MENYEMBELIH
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa diperlihatkan kepada hewan” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan yang lainnya).

5. DIANJURKAN MENGHADAPKAN HEWAN KE ARAH KIBLAT
"Ibnu Umar tidak suka memakan sembelihan yang ketika disembelih tidak diarahkan kearah kiblat" (Shahih diriwayatkan Abdurrazzaq)

6. MELETAKKAN KAKI DI LEHER HEWAN AGAR LEBIH TENANG
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkurban dengan dua ekor domba. Aku lihat beliau meletakkan kaki beliau di leher hewan tersebut, kemudian membaca basmalah dan bertakbir… " (HR. Bukhari & Muslim)

7. WAJIB MEMBACA BASMALAH KETIKA HENDAK MENYEMBELIH
“Janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan” (QS. Al-An’am: 121).

8. DIANJURKAN MEMBACA TAKBIR SETELAH MEMBACA BASMALAH
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menyembelih dua ekor domba bertanduk,…beliau sembelih dengan tangannya, dan baca basmalah serta bertakbir…" (HR. Bukhari & Muslim)

9. DIANJURKAN MENYEBUT NAMA SOHIBUL QURBAN
"… Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyembelih dengan tangan beliau. Ketika menyembelih beliau mengucapkan, ‘bismillah wallaahu akbar, ini kurban atas namaku dan atas nama orang yang tidak berkurban dari umatku.’” (HR. Abu Daud, At-Turmudzi, disahihkan Al-Albani)

10. MEMOTONG TENGGOROKAN, KERONGKONGAN, DUA URAT LEHER
“Selama mengalirkan darah dan telah disebut nama Allah maka makanlah. Asal tidak menggunakan gigi dan kuku.” (HR. Bukhari & Muslim)

11. TIDAK MENGULITI/MEMATAH LEHER SEBELUM HEWAN MATI
"Makruh menguliti binatang yang disembelih sebelum benar-benar mati. Karena tindakan semacam ini termasuk bentuk penyiksaan terhadap binatang. Sebagaimana memotong anggota badan hewan itu" (al-Mughni, 9/402)

🌐 konsultasisyariah.com, almanhaj.or.id,rumaysho.com


AlhikmahJKT
| Agustus 28, 2017 |

Minggu, 27 Agustus 2017

Sesungguhnya ilmu agama ini adalah daging dan darahmu



PERHATIKANLAH DARI SIAPA ENGKAU MENGAMBILNYA

Malik bin Anas rahimahullah berkata :

"Sesungguhnya ilmu (agama) ini adalah daging dan darahmu. Dan tentangnya (ilmu tersebut) engkau akan ditanyai pada hari kiamat. Maka perhatikanlah dari siapa engkau mengambilnya."

(Lihat: al-Kifayah 21).


Islamdiaries
| Agustus 27, 2017 |

Sabtu, 26 Agustus 2017

Doa tabah menghadapi lawan



"Ya Tuhan Kami, tuangkanlah kesabaran atas diri Kami, dan kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami terhadap orang-orang kafir"
{ Q.S. Al Baqarah : 250 }

MDC
| Agustus 26, 2017 |

Jumat, 25 Agustus 2017

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku


"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku,” ㅤㅤ
(Umar Bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu) ㅤㅤ
ㅤㅤ
Nasehat adalah cinta. Saling menasehati itu tanda cinta. Karena nasehat berarti menginginkan kebaikan pada orang lain. Kita ingin saudara kita itu jadi baik ketika dinasehati, bukan ingin mereka direndahkan atau disalahkan. ㅤㅤ
Imam Nawawi rahimahullah membawakan suatu Bab dalam kitab fenomenal beliau, yaitu kitab Riyadhus Sholihin, “Bab: Memberi Nasehat. Beliau rahimahullah membawakan beberapa dalil berikut dalam bab tersebut.

قَالَ تَعَالَى : { إِنَّمَا المُؤْمِنُونَ إخْوَةٌ } [ الحجرات : 10 ] ، وَقالَ تَعَالَى : إخباراً عن نوحٍ – صلى الله عليه وسلم – : { وَأنْصَحُ لَكُمْ } [ الأعراف : 62 ] ، وعن هود – صلى الله عليه وسلم – : { وَأنَا لَكُمْ نَاصِحٌ أمِينٌ } [ الأعراف : 68 ] . ㅤㅤ
"Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.” (QS. Al Hujurat: 10). ㅤㅤ
"Dan aku memberi nasehat kepadamu.” (QS. Al A’raf: 62). ㅤㅤ
"Aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu.” (QS. Al A’raf: 68). ㅤㅤ
ㅤㅤ
Dan beberapa hadits yang dibawakan, yang artinya:
1- Dari Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad Daari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Agama adalah nasehat.” Kami bertanya, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Bagi Allah, bagi kitab-Nya, bagi rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin serta bagi umat Islam umumnya.” (HR. Muslim no. 55). ㅤㅤ
2- Dari Jarir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah berbaiat (berjanji setia) pada Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam supaya menegakkan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasehat kepada setiap muslim.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 57 dan Muslim no. 56). ㅤㅤ
3- Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Tidaklah sempurna iman seseorang di antara kalian sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45). ㅤㅤ
ㅤㅤ
*Al Hasan Al Bashri berkata, yang artinya:
“Sesungguhnya hamba yang dicintai di sisi Allah adalah yang mencintai Allah lewat hamba-Nya dan mencintai hamba Allah karena Allah. Di muka bumi, ia pun memberi nasehat pada orang lain.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 224).*


MDC
| Agustus 25, 2017 |

Perbanyak amal shalih



PERBANYAK AMAL SHALIH.

Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur’an, amar ma’ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya. "Tidak ada sebuah hari pun dimana amal shalih lebih dicintai oleh ALLAH melebihi amal shalih yang dikerjakan di *10 hari pertama di bulan Dzulhijjah."*, tegas Rasulullah -shallallahu 'alaihi wa sallam-. Para shahabat pun bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah tidak juga jihad fi sabilillah?"
Beliau -shallallahu 'alaihi wa sallam- menjawab: "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang pergi berjihad membawa jiwa dan hartanya dan ia tidak pernah pulang kembali ke kampung halamannya (mati syahid)."
HR. Bukhari
Dan dalam hadits Baihaqi:
"Tidak ada amalan yang *lebih baik* disisi ALLAH dan *lebih besar pahalanya* dibanding amal shalih yang dilakukan di *10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.*"
HR. Baihaqi,

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Dan shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.


Salamdakwah
| Agustus 25, 2017 |

Kamis, 24 Agustus 2017

Bila seorang dari kalian bersin


TENTANG BERSIN

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata:
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud, At-Tirmizi, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bagaimana seseorang yang mendengar orang yang bersin dan memuji Allah agar membalas pujian tersebut. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga Allah merahmatimu). Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’ maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Bila ada orang kafir bersin lalu dia memuji Allah, boleh berkata kepadanya "yahdikumullah wa yushlih baalakum” (Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian). Hal ini berdasarkan hadits Abu Musa al-‘Asy’ari Radhiyallahu anhu, ia berkata,
“Orang-orang Yahudi berpura-pura bersin di ha-dapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka berharap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sudi mengatakan kepada mereka yarhamukumullah (semoga Allah memberikan rahmat bagi kalian), namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya mengucapkan yahdikumullaah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaanmu).” (HR. Ahmad, al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasa-i, at-Tirmidzi, al-Hakim)

Apabila orang itu menambah jumlah bersinnya lebih dari tiga kali, maka tidak perlu dijawab dengan ucapan yarhamukallah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila salah seorang di antara kalian bersin, maka bagi yang duduk di dekatnya (setelah mendengarkan ucapan alhamdulillaah) menjawabnya dengan ucapan yarhamukallah, apabila dia bersin lebih dari tiga kali berarti ia sedang terkena flu dan jangan engkau beri jawaban yarhamukallah setelah tiga kali bersin.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Sunni)

Apabila ada orang bersin sedangkan imam sedang berkhutbah (Jum’at), maka ia harus mengucapkan alhamdulillah dengan merendahkan suara & tidak wajib untuk dijawab yarhamukallah karena diam dikala khutbah Jum’at adalah wajib hukumnya.

Barangsiapa yang bersin sedangkan ia dalam keadaan tidak dibolehkan untuk berdzikir (memuji Allah), misalnya sedang berada di WC, apabila ia khilaf menyebutkan alhamdulillah, maka tidak wajib bagi kita yang mendengarkannya untuk menjawab yarhamukallah. Hal ini karena berdzikir di WC terlarang.

👤 Syaikh ‘Abdul Hamid bin ‘Abdirrahman as-Suhaibani, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
🌐 almanhaj.or.id, rumaysho.com


AlhikmahJKT
| Agustus 24, 2017 |

Rabu, 23 Agustus 2017

Wakaf pembebeasan lahan dan pembangunan asrama ikhwan mahad tahfidz Alquran Imam Syathiby



*LADANG PAHALA DI 10 HARI AWAL DZULHIJJAH**

WAKAF PEMBEBASAN LAHAN & PEMBANGUNAN ASRAMA IKHWAN MA'HAD TAHFIDZ AL QUR'AN IMAM SYATHIBY (CILEUNGSI, BOGOR - JAWA BARAT)

💫Menyambut datangnya ied Ad'ha dan hari - hari yang penuh berkah di bulan DzulHijjah ini kami mengajak kaum muslimin untuk meningkatkan investasi akhirat dan mengembangkan modal kebaikan dari sebagian rizki yang Allah Ta’aala anugrahkan dengan bersama - sama ta'awun fil birr wa taqwa dalam proyek :

🌟 Pembangunan Gedung Asrama Ikhwan Ma'had Tahfiz Al Qur'an Imam Syathiby 🌟

Management Ma'had mengajak kaum muslimin untuk bekerjasama menyisihkan sebagian harta untuk pembebasan lahan dan pembangunan gedung Tahfizh ikhwan sebagai waqaf jariyah yang akan terus mengalir pahalanya dan kemanfaatan nya untuk Generasi Penerus Dakwah Sunnah.

🍃Salurkan Donasi Jariyah Anda Melalui :
🏢Bank Syariah Mandiri Cabang Cibubur
💳756-2323-001
👤a/n Yayasan Cahaya Sunnah
📲Konfirmasi 0813-8562-9990

(Mohon lebihkan di akhir nominal transfer 500 Sebagai kode khusus bantuan untuk pembangunan asrama Ikhwan)
Contoh : Rp 1.000.500

www.syathiby.com

📌Atas dukungan dan bantuan para Muhsinin kami ucapkan terima kasih teriring do'a kami
جزاكم الله خيرا وبارك الله فيكم وفي أموالكم


The Rabbaanians
| Agustus 23, 2017 |

Selasa, 22 Agustus 2017

Jangan membuat orang lain jatuh cinta dengan pasangan kita



Jangan 
Membuat Orang Lain
Jatuh Cinta dengan Pasangan Kita
.
.

Tulisan untuk menasehati diri sendiri apabila sudah menjalaninya nanti.

Diantara karunia yang Allah berikan kepada hamba-Nya adalah pasangan yang sholeh/sholehah. Namun, dibalik itu ada "amanah besar" yang Allah titipkan pula, yaitu menjaganya.

Bermesraan bagi pasangan yang sudah halal tentu dibolehkan, bahkan berpahala.
Tapi apakah semuanya harus selalu diposting di dunia maya?
Tidak cukupkah untuk dikonsumsi berdua saja?

Sedikit contoh, upload foto berdua bergandengan ditambah caption
📝Hari pertama : Terimakasih istriku, kau anugerah terindah yang kumiliki
📝Hari kedua : Kau suami terbaik, pengertiannya luar biasa.
Begitulah seterusnya, sehingga semua gerak-gerik kita dan pasangan seolah-olah harus diketahui jagad maya.

Manusia itu mudah jatuh cinta pada kebaikan orang lain.
Lihat ada hafizh menikah
"Wah mau donk yang seperti itu satu untuk saya"
Lihat ada suami yang pandai mengasuh anak
"Ya Allah berikan satu yang seperti itu"
Lihat ada istri yang cantik "Alangkah beruntungnya laki-laki yang mendapatkanmu"

Jatuh cinta itu fitrah
Entah karena kebaikan hati
Atau karena keindahan rupa

Apabila orang zaman dahulu yang tidak bersosial media mudah terjebak fitnah, maka apatahlagi dengan kita.?
Mentang-mentang istri cantik terus saja di upload fotonya.
Mentang-mentang suami baik luar biasa terus saja upload kemesraan dan kebaikannya.

Satu yang tidak disadari munculnya "pelakor" dan "pebinor" adalah karena terlalu sering mengumbar kebaikan pasangan di dunia maya.
Sehingga memberikan celah bagi setan untuk menggoda manusia dan merusak mahligai rumah tangga.

Ayah dan ibu kita mungkin tidak bersosial media.
Tapi apakah mereka tidak bahagia
Tentu tidak, mereka bahagia dengan keluarga mereka, tanpa harus menpublikasikan kemesraan di dunia maya.
Karena mereka menyadari bahwa kemesraan adalah privasi mereka, bukan konsumsi publik yang harus diumumkan di sosial media.

Kita tidak punya kuasa terhadap hati orang lain, tapi kita dapat menjaga agar orang lain tidak jatuh cinta pada pasangan kita dengan tidak sering mempublikasikan kemesraan kita di dunia maya.

Jangan membuat orang lain jatuh cinta dengan pasangan kita

Cukup keindahan rupanya hanya kita yang tahu tanpa perlu diposting.
Cukup kebaikan hatinya kita syukuri tanpa perlu publikasi.

Jangan membuat orang lain jatuh cinta dengan suami kita jika tidak siap dipoligami.
Jangan membuat orang lain jatuh cinta dengan istri kita jika tidak siap ditinggal pergi.

Semoga lebih bijak dalam memposting kemesraan kita dengan pasangan.

#hanyauntukcintayanghalal
__
*N
ACT Elgharantaly
| Agustus 22, 2017 |

Pengantar surat ke Neraka : Namimah



PENGANTAR SURAT KE NERAKA

Akhi Ukhti

Betapa besarnya jasa tukang pos,
Pada masa lalu, yang dengan sepeda atau motornya memasuki gang-gang kecil untuk menyampaikan surat dari handai taulan atau dari teman...

Namun pada masa kini tugas mereka sudah tergantikan dengan berbagai sarana tehnologi yang begitu modernnya...

Namun ketahuilah… Ternyata ada pengantar-pengantar surat yang pada hakekatnya mengantarkan dirinya ke dalam neraka...

Mereka adalah orang-orang yang suka memindah omongan orang
Tanpa sadar atau tidak omongan itu menimbulkan permusuhan di antara manusia

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda
"Nammam (orang yang melakukan namimah) itu tidak akan masuk surga” (HR. Muslim no 303).

Namimah adalah menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan merusak hubungan di antara mereka

Bila kiranya ada berita yang kau dengar
Maka berdiamlah sejenak ketika hendak menyampaikan berita itu
Ke surga
Atau ke neraka

Engkau bebas memilih

Dan ingatlah, bahwa semua yang keluar dari lisanmu dan tulisanmu akan kau rasakan dampaknya
Di sini
Dan di sana

اللهم سلم سلم

👤 Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA حفظه الله تعالى
🌐 bbg-alilmu.com


AlhikmahJKT
| Agustus 22, 2017 |

Senin, 21 Agustus 2017

2 nikmat besar yang selalu dilalaikan dan dilupakan oleh kebanyakan manusia


Dua Nikmat yang Sangat Besar yang Selalu Dilalaikan & Dilupakan oleh Kebanyakan Manusia, yaitu Kesehatan & Waktu

Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Di dalam hadits yang mulia ini Nabi Shallallahu'alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada kita sebuah pelajaran dan nasehat yang sangat besar dan tinggi sekali nilainya apabila kita mau mengambilnya, yaitu memanfaatkan waktu dan kesehatan. Di mana kebanyakan manusia telah tertipu oleh keduanya sehingga mereka melalaikan dan menyia-nyiakan keduanya dalam sebagian besar dari umurnya.

Hal ini disebabkan karena waktu dan kesehatan pasti akan hilang dari manusia. Imma disebabkan kematian yang melenyapkan, atau penyakit yang berkepanjangan. Maka dari sini kita mengetahui dengan penuh kesadaran, alangkah besarnya dan mulianya kemanfaatan waktu dan kesehatan bagi manusia.

✍🏻 Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat.
(Kitab Zuhud dan Riqaa-iq)


The Rabbaanians
| Agustus 21, 2017 |

10 hari yang begitu dicinta



10 HARI YANG BEGITU DICINTA

“Tidak ada sebuah hari pun dimana amal shalih lebih dicintai oleh ALLAH melebihi amal shalih yang dikerjakan di 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.”, tegas Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. 
Para shahabat pun bertanya:
“Wahai Rasulullah, apakah tidak juga jihad fi sabilillah?”
Beliau -shallallahu ‘alaihi wa sallam- menjawab: 
“Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang pergi berjihad membawa jiwa dan hartanya dan ia tidak pernah pulang kembali ke kampung halamannya (mati syahid).”
(HR. Bukhari 969)

10 hari yang istimewa.
Sebuah prime time beramal shalih.
Dan sadarkah kita, jarak kita dan meraka begitu dekat?
Hari-hari terbaik ini hanya terpisah beberapa puluh jam saja dengan diri kita.

Mari bersiap untuk menyambutnya.
Mari berikan jamuan terbaik.
Mintalah pertolongan kepada ALLAH agar memaksimalkan 10 hari ini.
Tambahkanlah lagi porsi istighfar dan taubat agar dosa dan khilaf kita tidak menjadi batu sandungan kita di 10 hari ini.

Semoga ALLAH memberikan taufiq kepada kita untuk menyambutnya dan memaksimalkannya.

👤 Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri, حفظه الله
🌐 bbgalilmu.com

AlhikmahJKT

| Agustus 21, 2017 |

Minggu, 20 Agustus 2017

Jangan pernah merasa aaman dengan Keistiqomahan anda saat ini



bismillah
mendapatkan hidayah itu sulit, tetapi menjaga hidayah itu jauh lebih sulit.
maka dari itu, rasulullah telah mengajarkan kepada kita doa meminta keistiqomahan diatas agama dan ketaatan kepada Allah yaitu
"yaa muqollibal qulub, tsabbit qolbiy ala dinik"
waha zat yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku diatas agamamu"

doa inilah yang rasulullah senantiasa panjatkan kpd Allah. jika Manusia termulia dan paling bertakwa saja senantiasa berdoa meminta keistiqomahan, apa lagi kita sebagai hamba yang penuh dengan kesalahan dan dosa, justru lebih butuh dengan doa ini.

tak ada yang bisa menjamin diri kita, apakah kita akan terus tegar diatas agama yang haq ini ataukah tidak, kecuali Allah. maka dari itu, mintalah kepada Nya.

semoga Allah senantiasa menjaga diri kita dari kefuturan.

MDC
| Agustus 20, 2017 |
Back to Top