Senin, 11 September 2017

Jangan futur wahai diri

| September 11, 2017 |


Seorang penuntut ilmu tidak boleh futur dalam usahanya untuk memperoleh & mengamalkan ilmu. Futur yaitu rasa malas, enggan, dan lamban dimana sebelumnya ia rajin, bersungguh-sungguh, & penuh semangat.
Futur adalah satu penyakit yang sering menyerang sebagian ahli ibadah, para da’i, & penuntut ilmu. Sehingga seseorang menjadi lemah & malas, bahkan terkadang berhenti sama sekali dari melakukan aktivitas kebaikan. Setiap orang kadang mengalami pasang surut dalam ibadah, sebagaimana pula dalam belajar. Itu memang suatu yg sifatnya naluri. Namun sebaik-baik orang adalah yg pasang surutnya masih dalam koridor yg dibenarkan Islam. ㅤㅤ
ㅤㅤ
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: ㅤㅤ
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa ia telah menikahi wanita dari Quraisy, namun ia tidaklah mendatanginya (menyetubuhinya) karena sibuk puasa dan shalat (malam). Lalu ia menceritakan hal ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Berpuasalah setiap bulannya selama tiga hari.” “Aku mampu lebih daripada itu”, jawabnya. Lalu ia terus menjawab yang sama sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan padanya, “Puasalah sehari dan tidak berpuasa sehari.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berkata padanya, “Khatamkanlah Al Qur’an dalam sebulan sekali.” “Aku mampu lebih daripada itu”, jawabnya. Kalau begitu kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Khatamkanlah Al Qur’an setiap 15 hari.” “Aku mampu lebih daripada itu”, jawabnya. Kalau begitu kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Khatamkanlah Al Qur’an setiap 7 hari.” Lalu ia terus menjawab yang sama sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Khatamkanlah setiap 3 hari.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Ingatlah setiap amalan itu ada masa semangatnya. Siapa yang semangatnya dalam koridor ajaranku, maka ia sungguh beruntung. Namun siapa yang sampai futur (malas) hingga keluar dari ajaranku, maka dialah yang binasa.” (HR. Ahmad 2: 188. Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim, demikian kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth) ㅤㅤ
ㅤㅤ
Dalam menuntut ilmu harus bersabar & slalu memohon pertolongan kepada Allah agar tetap istiqamah dalam kebenaran. Aamiin

MDC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Back to Top